Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak

Merawat gigi dan gusi anak sebaiknya diterapkan sedini mungkin bahkan sebelum giginya mulai tumbuh. Perawatan gigi pada anak dapat dimulai pada saat pertama kali tumbuh gigi susu, yaitu pada usia anak memasuki bulan keenam, perawatan yang dilakukan dapat melalui dua cara yaitu perawatan gusi dan perawatan gigi susu.
Perawatan Gusi. Tanda gusi yang sehat adalah berwarna merah muda, permukaan gusi terdapat bintik bintik, bagian tepi gusi tidak mengalami pembengkakan, dan gusi tidak mudah berdarah. Perawatan yang sederhana dapat anda lakukan dengan menyeka gusi anak (membersihkan gusi anak dengan kain halus) setelah minum asi atau susu formula. Caranya adalah dengan menggunakan kain halus yang dibasahi dengan air hangat, kemudian dibalutkan ke ibu jari anda. Sebaiknya dilakukan setelah anak makan, apabila tidak memungkinkan anda dapat menjadwalkan dengan rutin yaitu dua kali sehari pada pagi dan menjelang tidur.
Perawatan Gigi Susu. Gigi susu mulai tumbuh biasanya pada usia 6 bulan, namun jangan terlalu khawatir karena ada beberapa anak yang tumbuh gigi bahkan sampai usia 15 bulan. Ajari anak kebiasaan menggosok gigi dua kali sehari, terutama setelah makan dan sebelum anak tidur. Lakukan sikat lembut di bagian dalam dan luar dari setiap gigi anak Anda serta lidahnya juga untuk membersikan bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut. Gunakan sikat gigi anak dengan kepala yang lebih kecil dan bulu sikat yang lembut sehingga tidak melukai gusinya. Pasta gigi sebaiknya tidak digunakan sebelum anak berusia 18 bulan. Setelah itu coba gunakan pasta gigi dengan kadar fluoride rendah / pasta gigi khusus anak-anak dengan bahan yang tidak berbahaya bila tertelan. Gunakan pasta gigi secukupnya saja, hanya sebesar kacang tanah, disesuaikan dengan umur anak.  Kelebihan flouride pada saat pembentukan gigi dapat mengakibatkan masalah yang disebut fluorosis. Gigi anak menjadi berwarna coklat dengan bintik-bintik putih permanen.
Makanan yang sangat mempengaruhi kerusakan gigi lebih buruk di antaranya permen, jus, coklat, es kim dan makanan bertepung seperti roti, biskuit, pasta, dan sebagainya dapat menyebabkan gigi berlubang dan rusak. Jangan di biasakan anak Anda tidur sambil minum susu formula, jus, cairan manis. Cairan manis dapat menempel ke gigi dan merupakan makanan bagi bakteri yang hidup di mulut. Bakteri menghasilkan asam yang dapat memicu kerusakan gigi dan gigi berlubang. Biasakan pula untuk memberi minum air putih setelah minum susu atau makanan pendamping ASI, agar dapat membantu untuk membersihkan sisa makanan yang tertinggal di sela sela gigi.
Biasakan anak untuk mengunyah makanan menggunakan gigi geraham kanan dan kiri secara seimbang. Tujuannya agar pertumbuhan rahang sempurna. Jangan biarkan anak menggigit dan merobek kemasan jajanan memakai gigi karena selain menimbulkan nyeri, hal ini dapat membuat gigi anak goyang.
Kunjungi dokter gigi secara rutin minimal sekali dalam 6 bulan, sehingga apabila terjadi gangguan bisa segera terdeteksi dan tertangani. Pencegahan dini dapat membuat anak terhindar dari masalah gigi dan mulut yang lebih serius.


0 komentar:

Posting Komentar

More

Whats Hot