Mengajari Anak Menjaga Diri dari Kejahatan Seksual


Untuk mencegah kekerasan dan pelecehan pada anak, sebaiknya orang tua harus memberikan pendidikan seks dini sesuai dengan usia anak. Kebanyakan orang tua segan bicara soal seks dengan anak karena menganggap seks adalah sesuatu yang tabu. Padahal, dari sudut pandang psikologi, seks adalah sesuatu yang normal dan alami. Pendidikan seks dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Lebih awal lebih baik dan tentunya harus sesuai dengan porsinya masing-masing. Supaya menghindari rasa canggung, gunakan kesempatan sehari-hari untuk membahas tentang topik ini. Berikut beberapa cara hal yang dapat Anda ajarkan pada anak-anak :
  1.  Ajarkan anak untuk selalu terbuka dalam menyampaikan perasaannya. Buat anak selalu bercerita perasaannya baik saat senang, sedih, takut dan gembira. Orang tua pun wajib menyediakan waktu bagi anak untuk mendengarkan cerita dan pengalaman yang mereka alami. Sehingga tidak ada hal yang tidak Anda ketahui tentang anak.
  2.  Ajari sikap berani pada anak. Ajarkan anak-anak jangan takut jika diancam seseorang atau diiming-imingi imbalan tertentu. Tegaskan anak untuk berani melaporkan ancaman tindakan kekerasan kepada orang yang dapat melindunginya, seperti orang tua, petugas keamanan, guru di sekolah, Jika anak diperlakukan tidak baik oleh seseorang, dia harus berani menolak.
  3.  Ajari anak untuk membedakan antara orang asing, kenalan, sahabat, teman, kerabat atau saudara. Beritahu mereka agar tidak menerima ajakan atau pemberian dari orang asing, misalnya permen, uang, mainan, boneka, dan sebagainya. Bila ada orang tak dikenal menyentuhnya, sebaiknya segera menghindar atau menjauh dari orang tersebut.
  4. Ajari anak bagian tubuh pribadi. Ajarkan fungsi dan nama dari tiap organ tubuhnya. Tidak masalah jika ia menyebut vagina, penis atau payudara, bahkan Anda perlu menghindari menggunakan istilah untuk menyebut organ vitalnya seperti “burung”, “anu” dan sebagainya karena hal itu malah bisa membuat anak bingung. Pesankan bahwa bagian pribadi yang mereka miliki harus dijaga baik-baik dan tidak boleh dipegang sembarang orang. Jika seseorang mencoba memegangnya, ajarkan anak untuk berteriak dan lari sekencang-kencangnya.
  5. Ajari anak mengenai sentuhan. Hal ini sangatlah penting untuk diketahui anak. Berikan pengertian pada anak tentang sentuhan yang baik dan buruk. Sentuhan yang baik dilakukan secara halus pada bagian tubuh yang boleh disentuh dan dengan tujuan yang jelas , misalnya ciuman saat pamit ke sekolah, pelukan selamat datang dari sekolah, dan juga berjabat tangan dengan orang lain. Sentuhan yang buruk adalah sentuhan yang kasar, memaksa, dan menyentuh bagian yang dilarang. 
  6. Bagian atas yaitu kepala sampai ke pundak dan bagian bawah mulai lutut sampai kaki adalah bagian yang boleh disentuh oleh orang lain. Bagian perut dan dari paha ke lutut adalah bagian abu-abu. Bagian abu-abu artinya anak harus tetap waspada pada maksud dan tujuan sentuhan di bagian ini. Sedangkan bagian dada (perempuan) serta alat kelamin dan pantat adalah bagian yang sama sekali tidak boleh disentuh oleh siapa pun, dan kalau seseorang melakukan sentuhan di area ini, anak harus berani menolak.
  7.  Ajari anak untuk berpakaian yang sopan dan menutup aurat. Jangan berikan mereka perhiasan atau aksesoris yang berlebihan untuk melindungi anak dari kejahatan.
  8. Ajarkan anak tentang nilai-nilai agama. Nilai-nilai keagamaan perlu ditanamkan untuk menumbuhkan kejujuran, tanggung jawab, kebaikan pada anak.
  9. Bagi para orangtua perlu mengawasi semua kegiatan anak. Pengawasan orangtua sangat diperlukan untuk mencegah anak dari segala bentuk kejahatan. Awasi semua kegiatan anak, baik di rumah maupun di luar rumah.



0 komentar:

Posting Komentar

More

Whats Hot