Persiapan Ibu Jelang Persalinan

Mempersiapkan persalinan merupakan momen yang membahagiakan bagi calon ibu dan ayah. Meski demikian, tak jarang juga calon orang tua diliputi cemas yang berlebih mengenai bagaimana proses persalinan kelak berlangsung. Banyak hal yang harus dipersiapkan menjelang persalinan. Mulai dari persiapan mental, fisik, sampai finansial.

Persiapan ibu menjelang persalinan


Persiapan Fisik
Proses persalinan adalah proses yang melelahkan, untuk itu perlunya dilakukan persiapan fisik semenjak awal kehamilan hingga memasuki masa perkiraan melahirkan. Persiapan fisik berkaitan dengan masalah kondisi kesehatan ibu. Jika ditemukan riwayat darah tinggi atau asma berat, misalnya, berarti tidak bisa dilakukan persalinan normal, sehingga sejak awal kehamilan, sudah harus direncanakan kelahiran dengan operasi. Ibu dianjurkan makan makanan bergizi dan minum yang cukup banyak, istirahat yang cukup serta tetap melakukan aktivitas seperti berjalan pagi, atau kegiatan rumah lainnya. Selain itu ibu diwajibkan untuk melakukan imunisasi pada ibu hamil. Ibu juga perlu memahami gambaran jelas dan sistemis tentang jalannya persalinan, mengetahui teknik mengedan dan bernafas yang baik, sehingga alangkah baiknya bila ibu mengikuti kelas ibu hamil serta senam hamil. Persiapan fisik yang lain adalah rutinitas dalam memeriksakan kehamilan ke petugas kesehatan. Bagi ibu yang usia kehamilannya antara satu hingga enam bulan, disarankan memeriksakan diri sebulan sekali. Bila usia kehamilannya mencapai tujuh hingga delapan bulan disarankan memeriksakan diri setiap dua minggu. Dan kehamilan sembilan bulan hingga bersalin dianjurkan memeriksakan diri sekali dalam seminggu.
Persiapan psikologis
Salah satu yang harus dipersiapkan ibu menjelang persalinan yaitu hindari kepanikan dan ketakutan dan bersikap tenang. Dukungan dari orang-orang terdekat seperti suami, orangtua dan keluarga, adanya perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan. Hal lain yang dapat membantu persiapan secara psikologis adalah dengan cara mencari pengetahuan seluas-luasnya tentang masalah kehamilan dan persalinan dengan membaca buku atau hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah kehamilan serta konsultasi kepada petugas kesehatan. Perasaan cemas pada ibu hamil bisa berdampak buruk terutama pada kesehatan ibu dan janin.
Persiapan finansial
Persiapan finansial bagi ibu yang akan melahirkan merupakan suatu kebutuhan yang mutlak harus disiapkan, sehingga dapat mencukupi kebutuhan selama kehamilan berlangsung sampai persalinan. Untuk itu sebaiknya Ibu sudah menganggarkan biaya untuk persalinan.
Selain persiapan tersebut, ada beberapa hal yang tidak kalah pentingnya, seperti mempersiapkan barang apa saja yang harus dibawa ke RS. Termasuk, siapa yang akan mendampingi, siapa penolong dalam persalinan, transportasi yang akan digunakan ke tempat melahirkan, siapa yang akan menjadi donor darah seandainya memerlukan transfusi darah, alternatif rumah sakit jika terjadi kesulitan, termasuk soal biayanya.

Tidak hanya itu, ibu juga harus mengetahui kapan harus ke menghubungi bidan, dokter ataupun langsung ke rumah sakit. Tanda awal persalinan dapat dikenali ibu hamil dengan adanya tanda akan melahirkan berikut ini :

    Tanda mau melahirkan
  1. Keluar lendir yang bercampur dengan darah. Warnanya biasanya kemerahan dan terkadang juga kecoklatan, tekstur lendir tersebut seperti ingus dan dikenal dengan istilah bloody show. Hal ini disebabkan adanya terjadinya proses pelunakan, pelebaran, serta penipisan mulut rahim ibu hamil.
  2. Pecahnya air ketuban.Ketuban ini membungkus janin dan di dalamnya terdapat cairan yang berfungsi sebagai bantalan agar janin bisa terlindungi dan juga membuat ia bebas bergerak dan tidak terkena gangguan dari luar. Cairan ketuban umumnya bening, tidak berbau dan akan terus keluar sampai ibu akan melahirkan. Bisa keluar secara cepat atau pun keluar sedikit demi sedikit (merembes). Jika air ketuban telah pecah, ibu segera ke dokter dalam waktu 24 jam untuk mendapatkan pertolongan persalinan karena air ketuban semakin lama semakin habis dan ini bila dibiarkan akan sangat berbahaya kepada janin yang dikandungnya.
  3. Rasa nyeri pada bagian perut. Nyeri ini bersumber dari tekanan panggul saat janin hendak turun ke arah tulang panggul.
  4. Kontraksi pada otot-otot rahim akibat dari peningkatan hormon oksitosin, bertujuan untuk mendorong janin keluar dari rahim secara perlahan. Kontraksi akan semakin sering dan durasi waktunya semakin singkat.

0 komentar:

Posting Komentar

More

Whats Hot