Anak
adalah anugrah terindah yang harus dirawat dan dijaga dengan sebaik-baiknya. Merawat
bayi baru lahir adalah pengalaman yang sangat membahagiakan, khususnya bagi
orangtua baru. Setahun pertama bayi adalah masa yang terpenting dalam tumbuh
kembang anak, terutama pertumbuhan fisik, perkembangan intelektual, bahasa,
sosial dan tingkah laku. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam merawat bayi, antara lain :
Memberikan
ASI secara ekslusif
ASI
merupakan makanan terbaik bagi bayi baru lahir, karena mengandung kolostrum dan
zat-zat penting lainnya yang bagus untuk daya tahan dan tumbuh kembang bayi. Berikan
ASI sesering mungkin, setidaknya 8-10 kali dalam sehari. Pemberian ASI juga
dapat mempererat ikatan emosional antara anak dengan Anda, sehingga sangat
positif dampaknya bagi perkembangan psikologisnya.
Menjaga
kebersihan badan
Menjaga
kebersihan badan bisa dilakukan dengan cara memandikan atau menyeka bayi dua
kali sehari. Gunakan produk-produk khusus bayi yang aman dan hipoalergenik.
Biasakan pula mencuci tangan sebelum memegang bayi, apalagi saat hendak
menyusui.
Perhatikan
pakaian bayi dan popok
Kenakan
pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat. Segera ganti pakaian apabila
kotor atau lembab, begitupun dengan popoknya. Segera bersihkan daerah bokong
dan kemaluan bayi setelah buang air besar atau buang air kecil. Cuci pakaian
bayi dengan detergen khusus bayi dan hindari penggunaan softener karena tidak
menyisakan residu di pakaian yang menjadi penyebab iritasi kulit.
Perawatan
tali pusat
Tali
pusat bayi akan terlepas dengan sendirinya dalam waktu 4-7 hari. Usahakan tali
pusat dan daerah sekitarnya selalu dalam keadaan kering dan bersih. Tali pusat
yang lembab bisa memicu tumbuhnya jamur dan infeksi. Ganti kasa steril sehabis
mandi, bila terkena kotoran bayi maupun air kencingnya. Tidak perlu menggunakan
alkohol karena akan menyebabkan iritasi pada pusar. Selain itu tidak disarankan
menggunakan gurita, sebab penggunaan gurita pada bayi justru akan menekan
bagian perut bayi sehingga pergerakan usus terganggu dan juga membuat bayi
kesulitan bernafas.
Jaga
kehangatan bayi
Bayi
baru lahir sangat rentan mengalami hipotermia (suhu badan rendah) karena
mekanisme pengaturan suhu tubuhnya belum berfungsi sempurna. Pakaikan selimut bayi, sarung tangan dan kaki, serta
topi yang kering. Terutama pada bayi yang dilahirkan prematur atau dengan berat
badan lahir rendah disarankan menggunakan metode kanguru dengan cara
dengan melakukan kontak dari kulit ke kulit secara langsung antara ibu
dan bayi.
Imunisasi
Imunisasi
merupakan kewajiban orangtua kepada anak. Imunisasi penting untuk membentuk
kekebalan tubuh, sehingga bisa terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya.
Berikan imunisasi sesuai dengan jadwal yang ada.
Berikan
sinar matahari pagi
Menjemur
bayi sangat disarankan dilakukan sejak bayi baru lahir, dengan lama yg
bervariasi antara 15-30 menit, sebelum pukul 9 pagi. Tujuan menjemur bayi
adalah supaya bayi mendapatkan asupan vitamin D yang penting bagi tulang bayi.
Selain itu sinar matahari membantu liver menurunkan kadar bilirubin, sehingga
mempercepat hilangnya kuning pada bayi. Yang perlu diperhatikan jangan sampai
sinar matahari menerpa langsung mata bayi karena dapat merusak retinanya. Bayi
prematur pun disarankan untuk tidak dijemur, apalagi pada minggu-minggu pertama
kelahirannya.
Jangan
mengguncangkan / mengayunkan bayi terlalu keras
Mengayunkan
bayi terlalu keras akan menimbulkan pendarahan pada otak yang dapat menyebabkan
kematian. Guncangan atau getaran keras akan membuat otak memantul dalam
tengkorak. Bila hal itu dilakukan berulang, akan menyebabkan perdarahan sehingga
terjadi penekanan pada otak dan menyebabkan kematian. Keadaan ini dikenal
dengan shaken baby syndrome.
Kenali
tanda bahaya penyakit.
Sangat
penting mengenali beberapa gejala penyakit yang mengarah pada keadaan serius
dan perlu mendapat penanganan yang cepat dan tepat. Tanda-tanda
bahaya pada bayi baru lahir tersebut antara lain :
- Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum.
- Kejang.
- Gerak dan tangis lemah atau tidak ada.
- Sesak nafas dan merintih.
- Pusar infeksi (pusar kemerahan hingga ke dinding perut dan berbau).
- Demam atau tubuh teraba dingin.
- Mata bernanah banyak.
- Diare disertai dehidrasi.
- Kulit terlihat kuning.
MP
ASI setelah umur 6 bulan.
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang
diberikan pada bayi setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan
terlalu dini (sebelum usia 6 bulan) akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa
mengalami akut abdomen
yang memerlukan tindakan pembedahan.
Makanan
padat yang diberikan terlalu dini belum bisa dicerna usus secara sempurna
sehingga membuat gerakan usus yang berlebihan dan menimbulkan invaginasi atau masuknya usus bagian
atas ke dalam usus bagian bawah. Bila tidak kembali ke posisi semula, maka akan
terjadi sumbatan. Sumbatan inilah yang berpeluang menimbulkan abdomen akut.
0 komentar:
Posting Komentar