10 Hal Mengenai Perawatan Bayi


Anak adalah anugrah terindah yang harus dirawat dan dijaga dengan sebaik-baiknya. Merawat bayi baru lahir adalah pengalaman yang sangat membahagiakan, khususnya bagi orangtua baru. Setahun pertama bayi adalah masa yang terpenting dalam tumbuh kembang anak, terutama pertumbuhan fisik, perkembangan intelektual, bahasa, sosial dan tingkah laku.  Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merawat bayi, antara lain :

Memberikan ASI secara ekslusif
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi baru lahir, karena mengandung kolostrum dan zat-zat penting lainnya yang bagus untuk daya tahan dan tumbuh kembang bayi. Berikan ASI sesering mungkin, setidaknya 8-10 kali dalam sehari. Pemberian ASI juga dapat mempererat ikatan emosional antara anak dengan Anda, sehingga sangat positif dampaknya bagi perkembangan psikologisnya. 

Menjaga kebersihan badan
Menjaga kebersihan badan bisa dilakukan dengan cara memandikan atau menyeka bayi dua kali sehari. Gunakan produk-produk khusus bayi yang aman dan hipoalergenik. Biasakan pula mencuci tangan sebelum memegang bayi, apalagi saat hendak menyusui.

Perhatikan pakaian bayi dan popok
Kenakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat. Segera ganti pakaian apabila kotor atau lembab, begitupun dengan popoknya. Segera bersihkan daerah bokong dan kemaluan bayi setelah buang air besar atau buang air kecil. Cuci pakaian bayi dengan detergen khusus bayi dan hindari penggunaan softener karena tidak menyisakan residu di pakaian yang menjadi penyebab iritasi kulit.

Perawatan tali pusat
Tali pusat bayi akan terlepas dengan sendirinya dalam waktu 4-7 hari. Usahakan tali pusat dan daerah sekitarnya selalu dalam keadaan kering dan bersih. Tali pusat yang lembab bisa memicu tumbuhnya jamur dan infeksi. Ganti kasa steril sehabis mandi, bila terkena kotoran bayi maupun air kencingnya. Tidak perlu menggunakan alkohol karena akan menyebabkan iritasi pada pusar. Selain itu tidak disarankan menggunakan gurita, sebab penggunaan gurita pada bayi justru akan menekan bagian perut bayi sehingga pergerakan usus terganggu dan juga membuat bayi kesulitan bernafas.

Jaga kehangatan bayi
Bayi baru lahir sangat rentan mengalami hipotermia (suhu badan rendah) karena mekanisme pengaturan suhu tubuhnya belum berfungsi sempurna. Pakaikan  selimut bayi, sarung tangan dan kaki, serta topi yang kering. Terutama pada bayi yang dilahirkan prematur atau dengan berat badan lahir rendah disarankan menggunakan metode kanguru dengan cara dengan  melakukan kontak dari kulit ke kulit secara langsung antara ibu dan bayi. 

Imunisasi
Imunisasi merupakan kewajiban orangtua kepada anak. Imunisasi penting untuk membentuk kekebalan tubuh, sehingga bisa terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya. Berikan imunisasi sesuai dengan jadwal yang ada.

Berikan sinar matahari pagi
Menjemur bayi sangat disarankan dilakukan sejak bayi baru lahir, dengan lama yg bervariasi antara 15-30 menit, sebelum pukul 9 pagi. Tujuan menjemur bayi adalah supaya bayi mendapatkan asupan vitamin D yang penting bagi tulang bayi. Selain itu sinar matahari membantu liver menurunkan kadar bilirubin, sehingga mempercepat hilangnya kuning pada bayi. Yang perlu diperhatikan jangan sampai sinar matahari menerpa langsung mata bayi karena dapat merusak retinanya. Bayi prematur pun disarankan untuk tidak dijemur, apalagi pada minggu-minggu pertama kelahirannya.

Jangan mengguncangkan / mengayunkan bayi terlalu keras
Mengayunkan bayi terlalu keras akan menimbulkan pendarahan pada otak yang dapat menyebabkan kematian. Guncangan atau getaran keras akan membuat otak memantul dalam tengkorak. Bila hal itu dilakukan berulang, akan menyebabkan perdarahan sehingga terjadi penekanan pada otak dan menyebabkan kematian. Keadaan ini dikenal dengan shaken baby syndrome.

Kenali tanda bahaya penyakit.
Sangat penting mengenali beberapa gejala penyakit yang mengarah pada keadaan serius dan perlu mendapat penanganan yang cepat dan tepat. Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir tersebut antara lain :
  • Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum.
  • Kejang.
  • Gerak dan tangis lemah atau tidak ada.
  • Sesak nafas dan  merintih.
  • Pusar infeksi (pusar kemerahan hingga ke dinding perut dan berbau).
  • Demam atau tubuh teraba dingin.
  • Mata bernanah banyak.
  • Diare disertai dehidrasi.
  • Kulit terlihat kuning.

MP ASI setelah umur 6 bulan.

Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan pada bayi setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini (sebelum usia 6 bulan) akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami akut abdomen yang memerlukan tindakan pembedahan. Makanan padat yang diberikan terlalu dini belum bisa dicerna usus secara sempurna sehingga membuat gerakan usus yang berlebihan dan menimbulkan invaginasi atau masuknya usus bagian atas ke dalam usus bagian bawah. Bila tidak kembali ke posisi semula, maka akan terjadi sumbatan. Sumbatan inilah yang berpeluang menimbulkan abdomen akut.

0 komentar:

Posting Komentar

More

Whats Hot