PROGRAM PEMBERIAN VITAMIN A, PEMBERIAN DAN MANFAATNYA
SUPLEMENTASI
VITAMIN A, PEMBERIAN DAN MANFAATNYA
Bulan Februari dan Agustus dikenal
sebagai Bulan Vitamin A, dimana seluruh anak yang berusia 6 bulan sampai 59
bulan akan mendapatkan vitamin A gratis di Posyandu atau Puskesmas. Menurut
data WHO, diperkirakan terdapat 250 juta anak pra-sekolah di seluruh dunia
mengalami kekurangan vitamin A. Setiap tahun terdapat sekitar 250.000 – 500.000
anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka
waktu 12 bulan akibat kekurangan vitamin A. Di Indonesia program suplementasi
vitamin A aktif dikampanyekan sejak tahun 1970-an dan masih terus digalakkan
hingga saat ini.
Vitamin A atau retinol adalah salah
satu vitamin yang larut dalam lemak, di dalam tubuh disimpan di hati. Vitamin A
berfungsi dalam proses pembentukan dan pertumbuhan sel darah merah, sel
limfosit dan antibodi sehingga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Vitamin A
juga bermanfaat bagi kesehatan mata dan kulit, menjaga kesehatan mukosa saluran
pernafasan, berperan dalam proses perkembangan embrio dan reproduksi. Vitamin A
juga merupakan antioksidan kuat yang dapat menangkal radikal bebas berbahaya
bagi tubuh.
Suplementasi secara berkala vitamin A
dosis tinggi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan terhadap vitamin A, mencegah
defisiensi vitamin A, dan untuk membangun cadangan vitamin A dalam hati.
Pemberian 200.000 IU (dosisi tinggi) kepada anak usia 6-59 bulan akan
memberikan pengaruh pencegahan selama 3 hinggga 6 bulan atau bergantung pada
ketergantungan vitamin A dalam bahan pangan dan kecepatan dalam menggunakan
vitamin tersebut. Selain itu pemberian vitamin A pada anak memberikan berbagai
manfaat, diantaranya mengurangi angka kesakitan, mengurangi angka kematian
akibat infeksi campak, diare, mencegah rabun senja, xeroftalmia, kerusakan
kornea dan kebutaan, meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan infeksi,
serta mencegah anemia.
Lantas bagaimana pada bayi dibawah
usia 6 bulan, apakah juga diperlukan suplemen vitamin A ? Sesungguhnya pada
bayi yang usianya belum genap 6 bulan, sumber vitamin A sepenuhnya diperoleh
dari ASI, terutama bila ibunya mendapatkan suplemen vitamin A selama hamil dan
setelah melahirkan. Namun jika pemberian ASInya tidak mencukupi dan selama
hamil atau saat masa nifas, ibu tidak mendapatkan vitamin A, maka bayi dapat
diberikan vitamin A dengan dosis 25.000 IU yang diberikan pada interval 2-3
bulan dengan maksimal pemberian 3 dosis, hingga bayi berumur 6 bulan dan bisa
diberikan vitamin A dosis 100.000 IU (kapsul biru).
Suplementasi vitamin A juga diberikan
kepada ibu nifas (ibu yang baru melahirkan hingga periode 6 minggu setelah
melahirkan). Akibat kehilangan sejumlah darah saat proses persalinan, seorang
ibu nifas dapat juga mengalami kekurangan vitamin A dalam tubuhnya. Sehingga
pemberian vitamin A dosis tinggi dengan dosis 200.000 IU (kapsul merah) perlu
dilakukan. Disamping itu pula, pemberian kapsul vitamin A pada ibu setelah
melahirkan dapat meningkatkan status vitamin A dan jumlah kandungan vitamin
tersebut dalam ASI. Dosis pemberiannya sebanyak dua kali, yaitu
segera setelah melahirkan sebanyak satu kapsul 200.000 IU, dilanjutkan
satu kapsul pada hari berikutnya minimal 24 jam sesudah kapsul pertama, dan
tidak lebih dari 6 minggu kemudian. Dengan dosis ini maka akan menurunkan angka
kematian pada ibu dan bayi, berkurangnya penyakit infeksi paska persalinan,
mencegah gangguan penglihatan seperti rabun senja, mempercepat proses pemulihan
dan mencegah anemia.
Pemberian vitamin A dosis tinggi
selain diberikan pada anak usia dibawah 5 tahun setiap enam bulan, ibu hamil
dan ibu nifas, juga diberikan pada keadaan tertentu seperti pada anak dengan kasus
xeroftalmia, campak dan gizi buruk (marasmus, kwashiorkor dan marasmik
kwashiorkor). Dosis pemberiannya disesuaikan dengan umur anak, diberikan pada
hari pertama (saat ditemukan), hari kedua dan dua atau empat minggu
kemudian.
Vitamin A ini diberikan secara gratis
dan dapat diperoleh di seluruh sarana fasilitas kesehatan (rumah sakit,
puskesmas, puskesmas pembantu (Pustu), polindes/poskesdes, balai pengobatan,
praktek dokter/bidan swasta), posyandu, sekolah Taman Kanak-kanak, Pos PAUD
termasuk kelompok bermain, tempat penitipan anak, dan sebagainya.