Cara Efektif yang Aman untuk Menyapih ASI
Menyapih
(weaning) adalah suatu proses berhentinya masa menyusui yang dapat dilakukan
secara bertahap atau seketika. Proses menyapih dapat disebabkan oleh
berhentinya sang anak menyusu pada ibunya atau bisa juga sang ibu yang berhenti
menyusui anaknya. Atau bisa juga keduanya. Menyapih memang menjadi masalah
tersendiri bagi para Ibu. Banyak faktor yang mempengaruhi, bisa karena si ibu
yang tidak tega, tidak tahu bagaimana caranya, atau takut dengan amukan si
kecil. Sebenarnya tidak ada patokan kapan waktu yang tepat untuk menyapih.
Namun WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan
dilanjutkan hingga usia anak 2 tahun.
Berikut beberapa tips untuk menyapih:
1. Mantapkan
keinginan. Sekali memutuskan untuk menyapih, Anda tidak boleh setengah-setengah.
Misalnya sudah bebas menyusui 1 hari, jangan coba-coba menyusui lagi karena si
kecil akan mengganggap Anda main-main.
2. Sampaikan
niat Anda pada anak.
Walau tampaknya anak belum mengerti
sepenuhnya, namun sebenarnya ia dapat mengerti melalui perilaku dan emosi Anda.
Ajak anak bicara pelan-pelan kalau ia sudah besar, sudah tidak pantas untuk
menyusu. misal, “Sayang, minum susunya siang ini diganti dengan jus ya…. Rasanya
lebih enak, sayang pasti senang. Ini ibu juga minum”
3. Pilih
waktu yang tepat. Sapih anak dalam keadaan sehat. Hindari saat anak sedang
sakit, marah atau sedih, karena akan membuat anak semakin tertekan dan tidak
bahagia.
4. Pilih
cara yang tepat. Jangan mengoleskan obat merah/memberi plester/jamu-jamuan pada
puting susu. Bentuk pemaksaan seperti ini dapat
menyebabkan keracunan pada anak sertaakan
melukai hati anak, ia akan sedih, rewel, gelisah, yang membuatnya merasa tidak
disayang, tidak diperhatikan, yang dikhawatirkan akan mengganggu kematangan
emosinya. Sebaiknya lakukan secara perlahan dengan menawarkan makanan atau
cemilan dan mengurangi frekwensi pemberian ASI dan.
5. Lakukan
secara bertahap. Proses penyapihan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan
secara sengaja tidak memberikan ASI pada jam-jam yang tidak terlalu disukai
bayi seperti saat bayi asik bermain. Lalu semakin dikurangi dengan hanya sekali
atau dua kali saja menyusui, lama-kelamaan waktu menyusuinya semakin berkurang
hingga nantinya bayi mulai terbiasa dengan tidak mengonsumsi ASI. Dimulai dari
menyapih saat tidur siang saja karena siang hari lebih mudah mengalihkan
perhatian si anak ketimbang di malam hari. Kendala selalu dihadapi adalah saat
anak hendak tidur, karena biasanya menjelang tidur adalah saat dimana keinginan
menyusu timbul paling kuat. Salah satu solusinya adalah dengan mengajak si anak
bermain sebelum ia mau tidur, karena kalau sudah capek, tidurnya lebih cepat
dan mudah, Kemudian cobalah bacakan cerita kesukaannya bila ia ingat ASI,
sampai sianak tertidur, dengan demikian diharapkan anak tidak merasa ditolak, malah
ia akan merasa semakin disayang, dan yang penting tetap dengan kasih.
6. Alihkan perhatian anak / sibukkan anak dengan hal lain. Bisa dengan membacakan buku ke anak, bermain, bernyanyi, dsb. Hingga anak melupakan saat menyusu. Lakukan aktivitas menyenangkan antara ibu dan anak supaya ia tahu bahwa tak mendapat ASI bukan berarti tak dicintai.
6. Alihkan perhatian anak / sibukkan anak dengan hal lain. Bisa dengan membacakan buku ke anak, bermain, bernyanyi, dsb. Hingga anak melupakan saat menyusu. Lakukan aktivitas menyenangkan antara ibu dan anak supaya ia tahu bahwa tak mendapat ASI bukan berarti tak dicintai.
7. Dukungan
suami dan keluarga. Penyapihan dapat berjalan lancar bila ada dukungan positif
dari suami. Jika anak terbangun malam hari untuk minta ASI, usahakan agar ayah
yang bangun untuk memberikan air putih dan mengajak kembali anak tidur dengan
kata-kata yang lembut atau memberikan pelukan sampai anak tertidur. Bila Ibu
yang datang menghampiri buah hati, besar kemungkinan anak akan
menangis/merengek-rengek minta ASI.
8. Berikan
makanan bergizi atau susu formula untuk mencukupi kebutuhan gizi anak. Sediakan
selalu buah dan cemilan sehat untuk bayi kita. Jika bayi kita minta menyusu,
kita alihkan dengan memberi dia buah atau camilan sehat. Tambah pemberian
MP-ASI sebanyak 3-4 kali sehari untuk mengurangi pemberian ASI pada siang
hari.